December 7, 2009 by pendeta38
Bu Sally segera bangun ketika
melihat dokter bedah
keluar dari kamar operasi.
Dia bertanya dengan penuh harapan: Bagaimana
anakku? Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan saya boleh menemuinya?
Dokter bedah menjawab, Saya sudah berusaha
sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak
tertolong
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, Mengapa anakku
yang tidak berdosa bisa terkena kanker?
Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi? Di mana Engkau Tuhan
ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu ?
Dokter bedah bertanya, Apa Ibu ingin bersama
dengan anak ibu selama beberapa waktu? Perawat akan keluar untuk
beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas.
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan
mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya.
Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya
yang hitam itu. Apa ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai
kenangan? perawat itu bertanya.. Bu Sally mengangguk.. Perawat memotong
sedikit rambut dan menaruhnya di dalam kantung plastik untuk disimpan.
Ibu Sally berkata, Jimmy anakku ingin mendonorkan
tubuhnya untuk diteliti di Universitas.
Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat
menolong orang lain yang memerlukan.
Awalnya saya tidak membolehkan
tapi Jimmy menjawab, Ma, saya kansudah tidak membutuhkan tubuh
ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat membantu anak
lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya
Bu Sally terus bercerita,
Anakku itu memiliki hati emas. Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu
ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. .
Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan
waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy..
Dia membawa kantung yang berisi barang-barang anaknya.
Perjalanan pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit
lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong.
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi
segenggam rambut itu di dalam kamar anak lelakinya. Dia
meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik
pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan
barang-barang itu.
Kemu dian dibaringkan dirinya di tempat tidur. Dengan
membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga
tertidur. Di sekitar tengah malam, bu Sally terjaga. Di samping
bantalnya terdapat sehelai suratyang terlipat.
Surat itu berbunyi: Mama tercinta, Saya tahu mama akan kehilangan saya; tetapi saya akan selalu mengingatmu ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan Aku sayang mama. Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu ma.. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa ma.. Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku.Tetapi jika mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kami, anak lelaki. Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku ma.Tempat aku berada sekarang begitu indah.Kakek dan nenek sudah menemuiku begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah.Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya disanaMalaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin.Tapi saya senang melihatnya terbang. Dan apa mama tahu apa yang kulihat?Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus
Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis suratkepada mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain.Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada mama tersayang. Saya pikir malaikat Gabriel akan mengirimkan suratini kepadamu ma.Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan mama ketika mama bertanya Di mana Allah pada saat aku membutuhkan- Nya?Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib. Dia ada di sana ma, dan dia selalu berada bersama semua anak. Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam.Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam BukuKehidupan.Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya. . Aku yakin makanannya akan lezat sekali. Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu ma. Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan. Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa! Bagaimana ma?
Katakan Sebelum Terlambat
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment